REPRESENTASI HUSTLE CULTURE PADA GENERASI MILENIAL DALAM IKLAN LE MINERALE “WUJUDKAN KASIH SAYANG, SAMBUT HARI KEMENANGAN”

Abstract

Millennials have the characteristics of being hard workers but still maintaining a balance in their work and personal lives. But unfortunately, not all millennials can carry out these principles due to their commitment to the company. Not even a few millennials also have a hustle culture lifestyle. This lifestyle is a lifestyle of hard work that causes the culprit to reduce the time for their personal life. This phenomenon was adopted by the Le Minerale to be one of their advertisement “Wujudkan Kasih Sayang, Sambut Hari Kemenangan” , and then packaged into a storyline that describes a woman's work and personal life. This analysis is a qualitative analysis using Roland Barthes's semiotic method to examine the meaning contained in the symbols that appear in this advertisement.

Keywords: Millennials, Hustle Culture, Advertising, Semiotics

ABSTRAK

Generasi milenial memiliki karakteristik pekerja keras namun tetap menjaga keseimbangan dalam kehidupan kerja dan pribadinya. Namun sayang, tidak semua generasi milenial dapat menjalankan prinsip tersebut dikarenakan komitmennya dengan perusahaan. Bahkan tak sedikit juga generasi milenial memiliki gaya hidup hustle culture. Gaya hidup ini merupakan gaya hidup kerja yang keras hingga menyebabkan pelakunya harus mengurangi waktu untuk kehidupan pribadinya. Fenomena inilah yang akhirnya diangkat oleh iklan Le Minerale “Wujudkan Kasih Sayang, Sambut Hari Kemenangan”, lalu dikemas menjadi sebuah jalan cerita yang menggambarkan kehidupan kerja dan pribadi seorang perempuan. Analisis ini merupakan analisis kualitatif dengan menggunakan metode semiotika Roland Barthes untuk mengkaji makna yang terkandung dalam simbol yang dimunculkan dalam iklan ini.

Kata Kunci: Generasi Milenial, Hustle Culture, Iklan, Semiotika